2013/10/28

[Recommended] Tere Liye: Tentang Berkeluh Kesah

Nabi Yakub, adalah ayah Nabi Yusuf. Semasa kecil, Yusuf ditinggalkan oleh kakak-kakaknya yang iri di dalam sumur tua, lantas mengarang kisah kepada Ayah mereka bahwa Tusuf diterkam srigala dengan membawa pakaian dengan darah (palsu).

Sedih sekali Nabi Yakub kehilangan anak tersayangnya. Berpuluh tahun dia merindukan anaknya. Belum cukup dengan itu semua, Bunyamin, anaknya yang lain juga ditahan di negeri Mesir. Mata Nabi Yakub yang terlalu sering menatap kejauhan, menerawang, memikirkan anak2nya tersebut bahkan berubah menjadi putih, dan butalah dia. Berat sekali kehilangan dua anak.

Nah, yang menarik adalah, apakah Nabi Yakub berkeluh kesah?

Dalam surah Yusuf 86 jelas ditulis: "Ya'qub menjawab: "Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya."

Silahkan buka kitab suci, baca kisah2 terbaik di dalamnya, maka sempurna semua jawaban orang2 terbaik adalah: hanya kepada Allah-lah aku mengadukan kesusahan dan kesedihan, tempat berkeluh kesah.

Manusia itu memang sifatnya berkeluh kesah, itu sudah dikunci dalam Al Qur'an juga. Tapi pertanyaannya, apakah kita akan berkeluh kesah kepada yang menerima semua pengaduan, atau berkeluh kesah kepada manusia--yang terkadang justeru menambah rumit masalah.

Apapun pilihan kalian, please pastikan, kita tidak berkeluh kesah di Facebook, Twitter, di jejaring sosial. Oh Allah, bagaimana mungkin kita berkeluh kesah secara massif di dunia maya? Apa gunanya? Untuk mencari perhatian? Puas? Jadi plong? Hentikanlah memamerkan kesedihan, kegalauan. Itu jelas, memang hak setiap orang mau ngapain saja di dunia ini. Tapi pikirkanlah dengan baik. Sungguh, tidak ada ruginya berpikir.

*Tere Lije

No comments: