Unobvious realm: Maturity

1 Safar - 1434H

meskipun gua gasuka dengan istilah 'ulang tahun' dan ketekbebeknya seperti HBD, gua alhamdulillah udah berumur 18 tahun kurang lebih pas satu bulan yg lalu. dan kacusnya, tadi gua molor sampe siang gara gara jam tidur yg berantakan. gua inget sebulan yg lalu gua berkomitmen untuk jadi orang dewasa. tapi apa, omong kosong.

belakangan ini malah kehidupan gua berantakan, gua sering gamasuk kuliah #gasering juga sih, tadinya gapernah bolos jadi pernah. inikah kedewasaan? saat gua kuliah, saat gua lebih independen dari aturan, saat gua berada di lingkungan yg totally different?

yang gua tau, seharusnya, masa adolescent gua udah abis, gua udah 18 tahun mengeyam asam garam dunia ini. gua seharusnya udh memasuki realm yg baru, maturity. tapi gua juga tau gua belum mencapai tahap dewasa itu, according to definisi temen temen gua.

Well let’s see some definition from them

o    dewasa itu adalah bisa menghadapi masalah dengan lebih tenang dan matang

o   dari cara berpikir dan bertindak. Tindakan itu bijak atau tepat. terkadang tindakan bisa bijak tapi ga tepat ato sebaliknya

o   dewasa itu lebih cermat dan hati-hati dalam melakukan apapun, ga buru-buru cuma karna pengen, tapi juga mikir manfaat ato ga buat kita

o   dewasa itu ... bisa ngontrol rasa galau kali

o   Dewasa itu sadar kalo hdup ga cuma bwt diri sndiri, dewasa itu mandiri, dewasa is all about softskill..

o   dewasa itu.. adl saat dimana kita harus melakukan sebuah pergerakan, menetapkan sebuah prinsip dan tak hanya diam serta berpangku tangan.

o   dewasa itu menikah..

o   dewasa itu...: mampu memilih, serta dapat mempertanggungjawabkan pilihan tersebut,

o   Indikator dewasa: tanya abang-abang tukang cukur...

o   gak ada manusia yang sempurna dewasa, karena setiap saat orang selalu belajar untuk menjadi lebih dewasa dari sebelumnya, sampai kita mati kelak...

Okay meskipun ada yg nyeleneh –-“, dari definisi yang terakhir gua conclude, there’s neither begin nor end in maturing our self.  Apik juga sih, tp bicara indikator, gua masih belum dapet yang memuaskan sampe detik ini. Mungkin karena gua belum sepenuhnya sesuai sama kriteria-kriteria di atas.

Gua mau beropini, dewasa itu:

“When someone realise his true goal of life, and implies it in every his deed, even in his very breath.”

Alhamdulillah, gua gausah susah susah nyari tujuan hidup gua, dan sepertiga manusia di bumi juga gausah susah payah untuk mencarinya, beribadah

وماخلقت الجن والانس الاليعبدون

“And I did not create the jinn and mankind except to worship Me.” The Holy Qur'an, Chapter 51, Verses 56

Dari ‘definisi’ gua, gua udah tau tujuan sebenernya hidup gua, tapi untuk poin selanjutnya, nerapin dalam setiap aktivitas, apalagi cuma nafas yg udh standar banget, gua masih belum sampe tahap itu.

So, apa yg pengen gua point out di posting ini? Kedewasaan, yang ternyata bersifat kualitatif, sulit untuk didefinisikan secara presisi. Yang harus kita lakukan adalah menyadari apa tujuan kita dan menerapkannya semaksimal kita.

#Ya mungkin ini tulisan ganyambung banget ya akhir sama awal awal, emang udh random bgt ini gua bikin at noon soalnya.

جزكم الله خيران كثيران